Sunday, April 3, 2011

Inilah Percakapan Singkat Rossi-Stoner

CRASH Pebalap Ducati, Valentino Rossi (kiri), tergelincir dan menyenggol pebalap Repsol Honda, Casey Stoner. Akibat kecelakaan di GP Spanyol ini, Minggu (3/4/11), Stoner tak bisa lanjutkan lomba tetapi Rossi bisa mencapai finis dan berada di urutan lima.
JEREZ, KOMPAS.com — Valentino Rossi mengakui, dia telah membuat sebuah kesalahan yang berujung pada sebuah senggolan dengan pebalap Repsol Honda, Casey Stoner. Akibatnya, mereka jatuh dan Stoner gagal melanjutkan lomba pada seri kedua MotoGP 2011 di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (3/4/2011), sedangkan dirinya bisa menyelesaikan balapan 26 lap tersebut dan finis di urutan kelima.
Insiden tersebut terjadi di lap ketujuh ketika Rossi ingin melakukan manuver untuk merebut posisi kedua yang ditempati Stoner. Sayang, saat mengambil dari sisi dalam ketika menikung ke kanan, motor Rossi tergelincir dan jatuh sehingga Stoner yang berada di sampingnya terlibat dalam kecelakaan. Setelah dibantu oleh para petugas, Rossi bisa melanjutkan lomba. Sebaliknya, Stoner, yang menjadi pemenang seri perdana di Qatar, harus meninggalkan arena balapan dan istirahat.
Usai lomba, Rossi pergi ke garasi Honda untuk bertemu Stoner, yang meraih pole position. "The Doctor" menyatakan penyesalannya telah membuat rivalnya tersebut gagal menuai poin di seri kedua ini.
Berikut petikan percakapan Rossi-Stoner dalam pertemuan singkat tersebut.
Stoner (tersenyum): Bagaimana dengan bahumu? Apakah baik-baik saja?
Rossi (masih mengenakan helm): Saya sangat menyesal.
Stoner: Tak apalah. Anda memiliki masalah dengan bahumu?
Rossi: Saya melakukan sebuah kesalahan.
Stoner: Ya. Tentu saja ambisimu mengalahkan bakatmu.
Rossi: Eh?
Stoner: Ambisi lebih dari bakat.
Rossi: Saya sangat menyesal.
Stoner: Tidak masalah.
Di Sirkuit Jerez, Rossi, pemegang tujuh gelar juara dunia MotoGP, memiliki rekor sangat bagus karena dia sudah meraih enam kemenangan di kelas premier. Bandingkan dengan Stoner yang belum pernah menang di Sirkuit Jerez. Juara dunia 2007 tersebut baru satu kali naik podium pada musim 2009 bersama Ducati, itu pun karena finis di posisi ketiga.

Crash Video Rossi & Stoner at Jerrez 2011


Crash Rossi & Stoner at Jerrez 2011

Lorenzo Juara, Rossi Menawan (GP Spanyol)

AFP/JORGE GUERRERO
JEREZ, Kompas.com - Jorge Lorenzo memenangi balapan penuh drama di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (3/4/11), yang diwarnai insiden tujuh kecelakaan. Di hadapan pendukungnya, pebalap Yamaha tersebut mengalahkan Dani Pedrosa (Repsol Honda) dan Nicky Hayden (Ducati), yang berturut-turut finis di belakangnya. Dengan hasil tersebut, Lorenzo kini memimpin klasemen sementara dengan nilai 45, disusul Pedrosa dengan poin 36 dan Stoner (25).

Sementara itu, nasib sial menimpa sejumlah pebalap, termasuk Casey Stoner dan Valentino Rossi. Ketika sedang bertarung untuk memperebutkan posisi dua, mereka terlibat kecelakaan pada lap keenam, membuat Stoner jatuh dan gagal melanjutkan lomba.
Namun, Rossi yang start dari posisi 12 berhasil menyelesaikan lomba. Sempat ditindih motornya, "The Doctor" bangun untuk berjuang lagi dari bawah. Pelan tapi pasti dia mulai menyodok ke depan dan berhasil finis di urutan lima.

Jalannya lomba

Saat lampu merah padam tanda balapan dimulai, Casey Stoner langsung mengambilalih jalannya lomba. Di belakangnya ada pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, yang terus menempel. Sementara itu, Marco Simoncelli yang start dari urutan enam juga membuat lompatan yang bagus karena bisa merebut posisi tiga. Rossi pun tak mau ketinggalan. Start dari posisi 12, pebalap Ducati tersebut menyodok ke barisan depan.

Berbanding terbalik dengan rekan Stoner, Dani Pedrosa justru melorot. Pebalap Spanyol ini melakukan start kurang bagus, sehingga turun ke urutan empat dari posisi kedua saat start.

Lap kedua, Rossi mulai menyodok ke depan dengan melewati Andrea Dovizioso. "The Doctor" terus membesut Desmosedici GP11 miliknya dengan kencang, sehingga pada lap ketiga dia berhasil membuat fastest lap, sehingga menempati urutan empat. Secara perlahan dia berusaha mengejar tiga pebalap terdepan, Stoner-Lorenzo-Simoncelli, yang bersaing ketat.

Pada lap keempat, terjadi perubahan posisi di sektor depan. Simoncelli berhasil melakuan manuver saat menikung ke kanan, di mana dia mengambil dari sisi dalam sehingga melewati Lorenzo. Tak berhenti di situ. Pebalap berambut jabrik ini kembali melakukan aksi salib untuk melewati Stoner dan mengambilalih jalannya lomba saat lap keempat.

Persaingan di sektor depan semakin seru setelah Rossi kian merapat. Juara dunia tujuh kali MotoGP ini tak perlu waktu yang lama untuk memperbaiki posisinya karena di lap kelima dia berhasil melewati Lorenzo, dan mulai memberikan ancaman kepada Stoner.

Namun aksi gemilang Rossi tak berlangsung mulus karena pada lap keenam dia harus menerima kenyataan pahit. Ketika akan menyalib Stoner saat menikung ke kanan, motornya tergelincir. Akibatnya dia jatuh, begitu juga dengan Stoner, yang tak bisa menghindari kejadian tersebut. Setelah mendapat pertolongan, Rossi yang sempat tertindih motornya bisa bangun dan melanjutkan lomba, sedangkan Stoner langsung meninggalkan arena.

Jatuhnya Rossi membuat Simoncelli semakin nyaman di depan karena unggul cukup jauh atas Lorenzo dan Nicky Hayden, yang berturut-turut di urutan 2-3. Sedangkan di barisan kedua, ada Pedrosa dan Ben Spies, yang bertarung ketat untuk memperebutkan posisi empat. Pedrosa akhirnya melewati Spies di lap kedelapan. Hanya berselang satu lap, Pedrosa menyodok lagi ke posisi tiga, ketika berhasil melewati Hayden.

Bencana kembali terjadi pada lap ke-10. Kali ini menimpa Simoncelli, yang sebenarnya tak mendapat tekanan dari siapapun lantaran dia sendirian berada di depan. Licinnya trek akibat hujan, membuat pebalap Italia ini tergelincir, dan gagal melanjutkan balapan karena motornya mengalami kerusakan.

Ini memberikan keuntungan yang sangat besar kepada Lorenzo, yang tak perlu berjuang keras untuk menjadi nomor satu. Apalagi, dia unggul lebih dari dua detik atas Pedrosa, yang tetap menunjukkan kegigihannya untuk mengejar. Padahal sebelum adanya rangkaian bencana kecelakaan tersebut, Lorenzo mendapat tekanan dari sejumlah rivalnya (dari Stoner dan Rossi, serta Simoncelli).

Sampai dengan separuh jalannya balapan, Lorenzo masih tetap berada di posisi terdepan. Meskipun demikian, Pedrosa secara perlahan memangkas jarak, karena selisih waktunya pada lap ke-13 sudah tinggal lebih dari satu detik, membuat pertarungan sesama pebalap Spanyol ini kian seru. Sedangkan di posisi tiga, Spies menyodok lagi karena berhasil melewati Hayden, rekan setim Rossi.

Namun, perjuangan Pedrosa untuk mendekati Lorenzo tak bertahan lama. Pada lap ke-16, Lorenzo semakin jauh lagi dan tampaknya mulai nyaman dengan posisinya tersebut karena Pedrosa, yang mengalami masalah pada lengan, sudah tertinggal dengan gap lebih dari lima detik. Malah, Pedrosa mendapat ancaman dari Spies.
Di barisan belakang, Rossi terus berjuang untuk memperbaiki posisinya. Usaha pebalap berusia 32 tahun ini membuahkan hasil yang cukup bagus, karena pada lap 20 dia menyodok ke posisi tujuh.

Kembali ke persaingan Pedrosa dan Spies. Pada lap ke -21 mereka berduel sengit karena pautan waktunya tak lebih dari satu detik. Tekanan yang terus diberikan mantan juara dunia Superbike itu membuahkan hasil positif karena pada lap ke-22, dia berhasil menyalib Pedrosa di lintasan lurus selepas tikungan ke kanan.
Jadilah, Yamaha menguasai balapan di Jerez dengan Lorenzo di posisi terdepan, disusul Spies.

Rupanya, Jerez menjadi kuburan bagi sejumlah pebalap yang berpeluang naik podium karena pada lap ke-23, giliran Spies yang jatuh. Padahal, pebalap asal Texas ini baru saja berusaha keras melewati Pedrosa. Ini memberikan keuntungan kepada Pedrosa yang secara otomatis menjadi runner-up, begitu juga sejumlah pebalap di belakangnya, termasuk Rossi yang naik ke posisi enam.

Memasuki lap terakhir, keuntungan kembali menghampiri para pebalap yang sebelumnya berada di belakang Colin Edwards, yang mengalami kendala pada motornya. Padahal, pebalap Yamaha Tech 3 tersebut sudah berada di urutan tiga. Dengan demikian, Hayden naik podium nomor tiga, dan Rossi finis di urutan lima.
- Hasil GP Spanyol
Pos  Rider                  Team/Bike           Time/Gap
 1. Jorge Lorenzo       Yamaha                50m49.046s
 2. Dani Pedrosa         Honda                  + 19.339s
 3. Nicky Hayden         Ducati                 + 29.085s
 4. Hiroshi Aoyama     Gresini Honda     + 29.551s
 5. Valentino Rossi      Ducati                 + 1m02.227s
 6. Hector Barbera       Aspar Ducati       + 1m08.440s
 7. Karel Abraham       Cardion Ducati    + 1m14.120s
 8. Cal Crutchlow        Tech 3 Yamaha    + 1m19.110s
 9. Toni Elias               LCR Honda          + 1m42.906s
10. John Hopkins         Suzuki                   + 1m48.395s
11. Loris Capirossi      Pramac Ducati      + 1m51.876s
12. Andrea Dovizioso  Honda                  + 1 lap

Retirements:

Colin Edwards         Tech 3 Yamaha       26 laps
Ben Spies                 Yamaha                   24 laps
Randy De Puniet       Pramac Ducati        16 laps
Marco Simoncelli     Gresini Honda        11 laps
Casey Stoner             Honda                       7 laps
- Klasemen sementara
1. Jorge Lorenzo          45
2. Dani Pedrosa           36
3. Casey Stoner            25
4. Nicky Hayden          23
5. Valentino Rossi        20
6. Hiroshi Aoyama       19
7. Andrea Dovizioso    17
8. Hector Barbera        14
9. Cal Crutchlow          13
10. Karel Abraham       12
11. Marco Simoncelli   11
12. Ben Spies                10
13. Colin Edwards         8
14. Toni Elias                7
15. John Hopkins            6
16. Loris Capirossi        5

carles puyol

 carles puyol

 carles puyol

 carles puyol

 carles puyol

 carles puyol

 carles puyol


How is the team feeling right now?
Losing against Switzerland definitely hurt us. We had been on a long winning streak and all of a sudden came an unexpected loss. That loss made us much stronger. We were anxious because we knew that if we failed again we’d be out of the competition. We were worried that we’d be the biggest failure of the World Cup. But the team knew how to overcome that problem and from here on out you’ll see the best Spain.
Cruyff and Luis Aragones criticize the team for playing with a double defensive pivot…
In football, when you don’t win everybody debates and when you win nobody complains… The coach is looking for more security. The offensive talent is the same but we are following in the steps of other great national teams that look to be a little more defensively sound while not forgetting about our other qualities. Our football is based on talent and the system we play gives us security.
Do you understand why some people blamed Busquets after the game against Switzerland?
‘Busi’ gives us equilibrium and he’s one of the best players in the world in his position. I won’t say that this World Cup made him mature more because he was already mature. He’s always well positioned, it’s amazing. But as you already know, when you win everything is great.
Do you think Xavi is playing out of position?
No, he’s played further up on the pitch many times before. It’s true that now he doesn’t touch the ball as much but he’s especially dangerous being so close to goal. He can give that final, lethal pass or score himself. Xavi is doing just fine.
Did Iniesta liberate himself with that goal?
He’s had a tough season. He’s suffered, like anyone who gets injured, but Andres is one of the best players in the world and he’s now feeling better.
Villa has already scored three goals…
Villa helps the national team in the same way that he’ll help Barca: goals and compromise. He plays with confidence and desire, he’s competitive and he has that special instinct for scoring goals. He’s also smart and makes things look easy on the pitch.
Portugal or Cristiano Ronaldo?
The rival is Portugal, a very compact team that has one of the best players in the world. But we’ll definitely stick to our style of play.
What do you think of Messi’s performances?
Incredible! They’ve hurt Messi a lot. He’s a player that’s always committed to his team and they constantly doubted him. I don’t understand how someone could doubt Leo, it’s amazing. He’s leading a great Argentina and I’m happy for him.


samsung star s5230

Samsung S5230 is a smartphone announced in March 2009 and released in May 2009 by Samsung.
It is available in black, white, and pink, and there are gold and silver special editions. The phone has a 3.0" LCD with 262K Color WQVGA. In total the device measures 104x53x11.9mm. It uses a WAP 2.0 browser and makes use of Java MIDP 2.0 as its Java support platform. It does not have a 3G network connection and the base model lacks Wi-Fi connectivity; the S5230W and S5233W variants support WiFi).
samsung star s5230

samsung star s5230

samsung star s5230

samsung star s5230

samsung star s5230

samsung star s5230

samsung star s5230 white

samsung star s5230 white

samsung star s5230 white

samsung star s5230 white

samsung star s5230 white

samsung star s5230 white

samsung star s5230 white

samsung star s5230 white